Yogyakarta. Salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Siapa saja pasti setuju bahwa Yogyakarta mampu menyuguhkan berbagai macam tempat wisata menarik mulai dari wisata alam, religi maupun wisata sejarah. Selain itu yang paling diingat adalah kulinernya. Apa sih yang tidak ada di Yogyakarta? Mau makan nasi seharga 1.500 pun bisa. Hanya di Yogyakarta. 

Bagi kalian yang sudah pernah mengunjungi tempat ini, pasti juga setuju kalau mereka punya menu-menu tradisional yang sangat lezat dan harganyapun sangat terjangkau. Namanya Warung Kopi Klotok. Ketika kalian bosan dengan suasana kota yang panas, ramai dan macet, bisa saja mampir ke utara kota Yogyakarta tepatnya di Jl. Kaliurang.

Bangunanya sendiri sangat sederhana, hanya berupa rumah bergaya Joglo semi terbuka dengan halaman yang cukup luas. Tempatnya sendiri mudah diakses dan tidak blusukan. Ketika weekend datanglah pagi-pagi jika tidak ingin antri. Pagi tadi saya tiba di Kopi Klotok sekitar pukul 9 sudah tidak dapat meja. Ramainya minta ampun dan yang saya heran kenapa banyak sekali plat mobil luar kota padahal bukan musim liburan. 

Untunglah tidak lama kemudian para pengunjungpun berangsur-angsur pulang sehingga kami termasuk pengunjung lain bisa menempati meja yang sudah kosong. Saya mengunjungi tempat ini bersama keluarga setelah belanja dari pasar dan main-main ke Sunday Morning di UGM. Disini sistemnya self service. Cukup dengan mengantri makanan yang sudah tersedia, membawa makanan tersebut sendiri ke meja makan, menikmati hidangannya dan kemudian membayarnya. Catatan penting ketika datang kesini, ambil makanan secukupnya ya karena Kopi Klotok tidak melayani pembungkusan makanan jadi memang harus makan ditempat. Kalau memang makanan yang kalian ambil berlebihan, silahkan bawa kotak makan sendiri.

Menu makanan yang ditawarkan sangat tradisional dan tidak terlalu banyak macamnya. Bahagia sekali saya bisa menjumpai sego megono di warung ini. Buat yang belum tahu, sego megono adalah makanan khas kota Pantura, Jawa Tengah. Berdasarkan cerita ibu saya, sebenarnya sego megono itu merupakan nasi yang telah dicampur dengan sayuran dan lauk pauk didalamnya. Karena orang jaman dulu ketika pergi ke sawah harus membawa bekal dan cara agar bekal tersebut bisa lebih simple adalah dengan mencampurkan sayuran dan lauk bersamaan dengan nasinya. Sayuran dan lauknya bisa apa saja, jika di Kopi Klotok tadi saya menemukan sego megono yang menggunakan sayur kacang panjang dengan campuran ikan teri.

Sayuran yang tersedia disini adalah sayur lodeh terong atau tempe dan sayur asem. Untuk lauk pauknya kalian bisa memilih ikan goreng, tempe goreng dan telur dadar. Konon katanya telur dadar disini adalah favorit pengunjung. Selain itu juga tersedia snack berupa pisang goreng yang WAJIB DICOBA serta ketan goreng. Beneran deh, pisang goreng disini enak banget! Saya juga heran kenapa pisangnya bisa manis dan tepungnya juga crispy. Cocok banget untuk teman minum teh atau kopi. Untuk pisang dan ketan goreng kalian juga harus antri untuk mengambilnya ya. Harus ekstra sabar hehe.

Penggemar seafood mana suaranya?

Saya suka banget makan seafood terutama cumi dan kepiting. Kalau ikan saya pilih-pilih sih, memang lebih suka ikan laut seperti kakap, tengiri, barakuda atau bandeng laut. Di Jogja sendiri tempat makan seafood sangat mudah dicari. Mulai dari yang warung tenda hingga restoran mewah.

Belum lama ini saya dan dua orang kawan foodies menerima invitation untuk mencoba salah satu warung seafood yang katanya merupakan tempat makan seafood termurah di Jogja. Hmm.. jadi penasaran, murah beneran? Bicara seafood murah, terlintas pikiran apakah seafood tersebut dimasak dalam kondisi fresh? Lalu seperti apa ya bahan-bahan yang digunakan, apakah rasanya enak?

Nama tempat ini adalah Kerang Jarib. Bagi penggemar seafood di Jogja pasti sudah tahu sekali tempat makan satu ini. Awalnya hanya bertempat didekat XT Square hingga sekarang Kerang Jarib sudah punya 2 cabang baru ditempat lain. Waktu itu saya mencobanya di cabang Condong Catur. Ada banyak pilihan menu seafood tapi yang paling utama adalah kerang dan cumi. Namun bagi kalian yang alergi seafood, bisa pilih menu ayam juga disini.

Cumi Asam Pedas (IDR 12.000)

Siapa tidak kenal gelato satu ini. Yup, Artemy mungkin merupakan pelopor es krim Italia atau gelato di Yogyakarta. Bermula dari gerainya di dekat Mal Malioboro, sekarang Artemy sudah punya cabang lain di Jalan Kranggan. Awalnya Artemy hanya menyajikan gelato dengan cup dan cone saja, namun makin berkembangnya dunia kuliner diikuti dengan perkembangan Artemy yang merambah ke dunia pastry dan coffee. Bahkan sekarang makan gelato dengan waffle di Artemy juga bisa.

Untuk tekstur dan rasa memang tidak diragukan lagi, Artemy memiliki kualitas tersendiri di kelasnya. Saya paling suka memesan rasa vanilla, taro dan dark choco kalau berkunjung kesini. Teksturnya creamy namun padat sehingga tidak gampang mencair. Ulasan lebih lanjut bisa dibaca di Artemy Italian Gelato

Alamat :

TKP 1

Jl. Kranggan No. 58, Yogyakarta

TKP 2

Jl. Perwakilan No. 5 (dekat Mal Malioboro)

Alamat :

Jl. Dewi Sartika No. 17

Sagan, Yogyakarta

OH MY GELATO

Gelateria lain yang menurut saya punya rasa greentea yang ok, yaitu Oh My Gelato. Saya baru pertama kali sih ke tempat ini dan belum sempat untuk mengunjunginya lagi. Waktu itu hanya disediakan gelato dengan cup waffle saja. Untuk varian rasanya juga masih sedikit, mungkin sekarang sudah bertambah.

Buat saya yang enak selain greentea, yaitu sorbet limenya. Teksturnya lembut tapi tidak begitu padat. Kamu bisa menambahkan topping di atas gelato yang kamu pesan. Ulasan lengkap ada di Oh My Gelato

Alamat :

Jl. Ringroad Utara No. 2, Sleman

(dekat UPN)

CINEMA BAKERY

Cinema Bakery sebenarnya bukanlah spot khusus untuk gelato, melainkan sebuah toko kue dan roti sesuai dengan namanya. Cinema Bakery kemudian menambahkan menu gelato pada gerainya. Cinema Bakery sendiri sering mengikuti acara festival-festival kuliner yang diselenggarakan di Yogyakarta.

Pertama kalinya saya mencoba gelato Cinema Bakery ini ketika di event BICOS JEC beberapa bulan lalu. Saya lupa apa yang saya pesan, yang jelas yang warna coklat adalah rasa coklat. Menurut saya, gelato di Cinema Bakery ini kurang nendang dari segi rasa dan tekstur. Teksturnya masih kasar dan untuk rasanya belum terlalu menonjol. Tapi saya rasa, mungkin sekarang sudah banyak perubahan ke arah lebih baik, karena saya sendiri belum sempat kembali lagi untuk menjajal gelatonya yang lain.

Alamat :

Jl. Palagan Tentara Pelajar

No.56, Sariharjo, Sleman

PISTACCHIO GELATO

Alamat :

Jl. Affandi, Gejayan

Yogyakarta

CIAO GELATO

Gelato lain yang bisa kamu temukan di kota Yogyakarta adalah Ciao Gelato. Dengar-dengar Ciao ini juga mempunyai gelato yang oke punya. Ketika saya mengunjungi tempat ini bersama dua orang kawan dari KulinerHore dan HanyaMakan, kami mencicipi beberapa rasa seperti mango, cheesecake, raspberry, salt caramel dan yang lainnya. Menurut saya yang juara disini adalah mango dan salt caramelnya. Teksturnya lebih light rasa manisnya tidak begitu nyegrak. Tidak banyak pilihan macam gelato disini, seperti ditempat lain yang menyajikan kurang lebih 20 macam rasa yang bisa dipilih menggunakan cup atau cone.

Alamat :

Jl. Sutomo No. 46

Yogyakarta

VOLKS ICE CREAM

Yang satu ini mungkin bukan jenis es krim gelato, melainkan benar-benar es krim. Karena rasa susunya juga sangat ketara. Volks Ice Cream berada di Demangan bersebelahan dengan Mailbox Distro. Ketika saya kesana waktu masih baru, belum begitu banyak rasa yang tersedia. Tapi yang cukup unik disini adalah penggunaan cone dengan berbagai macam warna serta adanya Ice Cream Sandwich.

Saya mencoba rasa greentea dan dark choco menggunakan cone, sementara teman saya mencoba sandwichnya dengan es krim cookie. Ice cream di Volks sangat creamy rasanya namun padat. Terlihat dari ketika saya ngetake foto cukup lama, es krimnya masih bisa bertahan cukup baik. Dark choconya enak! Tapi greenteanya kurang sip sih buat saya. Harus dicoba Ice Cream Sandwichnya.

Alamat :

Jl. Cendrawasih No. 32

Demangan Baru, Yogyakarta

CONO GELATERIA

Alamat :

Jl. Bougenville No 1

Yogyakarta